Skip to main content

"Negeri Maiyah"

UNTUK apa orang-orang Maiyah berkumpul? Mungkin karena kalau terpecah namanya

bukan Maiyah.

Kalau bentrok tanpa penyelesaian bukan Maiyah.

Kalau tidak adil bukan Maiyah.

Kalau tidak mengaplikasi cinta bukan Maiyah. Kalau tidak bertanggung jawab bukan

Maiyah.

Kalau dibayar, tapi tidak ada tanda memenuhi amanat di balik bayarannya itu namanya bukan Maiyah.

Kalau ada penindasan yang dibiarkan dalam waktu terlalu berkepanjangan, kalau ada kebodohan tidak dicahayai, kalau ada orang sedih tidak digembirakan, kalau ada orang.

menderita tidak ditolong, itu semua namanya bukan Maiyah.

Sebenarnya tak enak sama tetangga-tetangga orang Maiyah yang bilang bahwa orang Maiyah ini bersaudara dunia akhirat. Sehingga jangankan lima sampai tujuh jam, mereka mau dan nikmat bersama-sama selama keabadian berlangsung, sejak melintasi dunia, kemudian Allah memperjalankan orang Maiyah lagi hingga berkumpul dengan-Nya dan ber-muwajjahah15 setiap saat.

BAHWA ORANG MAIYAH MEMPERTEGUH POSISI PERSAUDARAAN DUNIA AKHIRAT MEREKA, BERTEKAD TOLONG-MENOLONG SATU SAMA LAIN. BUKAN KARENA NEGARA DAN PEMERINTAH TIDAK BISA MENOLONG RAKYAT KECIL MACAM KITA, JUGA BUKAN KARENA MEREKA JAHAT, LALAI, DAN TIDAK MENJALANKAN KEWAJIBANNYA DI BALIK GAJI YANG MEREKA MAKAN BERSAMA KELUARGANYA.

Orang Maiyah tolong-menolong hanya karena tiga alasan.

Pertama, karena mereka hamba dan khalifah Allah.

Kedua, karena sudah saling meyakini dan memastikan bahwa mereka manusia.

Ketiga, karena mereka orang Maiyah. Tetapi, orang Maiyah tidak punya nafsu

untuk melaporkan kepada siapa pun dan pihak mana pun bahwa sudah tidak ada tema apa pun yang lolos dari rembuk ilmu dan diskusi problem solving mereka.

Orang Maiyah tahu dan mengalami semua tema apa saja yang pernah ada dan baru akan ada sepanjang peradaban ilmu, kebudayaan, dan pengalaman sosial umat manusia di dalam sejarah.

Orang Maiyah berdiskusi tentang kencing, niat ketika menarik becak, neoliberalisme dan Illuminati, pantat dan seks, ilmu Nabi Khidir, kenthir-nya Sudrun, segala macam presiden, sistem politik, segala jenis ideologi, filsafat macam apa pun, psikologi dan kedokteran, biologi dan kimia, ilmu Ashabul Kahfi dan kaki


progresivisme politik dengan segala ragam kosmosnya di tahap segala sejarah, puncak-puncak intelektualisme, rahasia spirit dan cinta, transaksi materi dan lauhul mahfudh, kewiraswastaan dan rezeki tak terduga, akuntansi ke-Tuhan-an dan industri air ludah, kenikmatan burdah dan kapitalisme ingus ….[]

Comments

Post a Comment